SuaraSurakarta.id - Aksi nekat dilakukan sekolah Islam di Kota Solo yakni Perguruan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surakarta yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Selasa (24/8/2021).
Padahal PTM di Kota Solo masih belum diperbolehkan digelar, untuk pembelajaran dilakukan secara daring.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang mendapat laporan langsung meninjau dan mengecek SMP Al Irsyad Al Islamiyyah Surakarta.
Tak hanya itu saja, putra sulung Presiden Joko Widodo itu langsung memerintahkan jajarannya agar semua siswa diswab antigen. Setelah di swab, mereka pun langsung diminta pulang.
"Saya sudah minta untuk dihentikan. Ada 50 siswa yang datang pada pembelajaran tatap langsung ini," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Solo Etty Retnowati saat ditemui di Perguruan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surakarta, Selasa (24/8/2021).
Etty menegaskan, anak-anak sudah diminta untuk pulang tapi menunggu swab antigen selesai dulu.
"Anak-anak langsung di swab dulu sebelum meninggalkan sekolah," kata dia.
Menurutnya, saat dicek dan diklarifikasi ke pihak sekolah ini bukan PTM tapi setoran hafalan. Itu tetap tidak diperbolehkan karena Solo masih masuk Level 4, apalagi siswa yang datang jumlahnya banyak.
"Ini yang hafalan dan baru masuk hari ini, memang yang datang cukup banyak. Tetap tidak diperbolehkan, nunggu Level 3 baru boleh," ungkapnya.
Baca Juga: Keren! Harga Swab Test PCR di Indonesia Termurah di Asia Tenggara
Lanjut dia, ini termasuk pelanggaran apalagi tidak ada koordinasi atau konsultasi dari pihak sekolah. Sebenarnya sudah dapat laporan dan kepala sekolah sudah diingatkan tapi masih nekat.
"Belum ada koordinasi memang. Kita pun langsung mengingatkan dan menegur untuk dihentikan," imbuh dia.
Sementara itu Kepala Sekolah SMP Al Irsyad Al Islamiyyah Surakarta, Arif Budi Santoso mengatakan langsung menghentikan setelah diminta untuk dihentikan.
Anak-anak langsung diminta pulang setelah di swab antigen. "Ini hanya satu hari. Selama pandemi baru kali ini juga, biasanya daring," paparnya.
Arif mengakui, tidak ada koordinasi dengan Pemkot. Adanya swab antigen, pihak sekolah mengikuti aturan dari Pemkot.
Adanya tatap muka ini, memang ada desakan dari orang tua. Mereka beralasan karena hafalannya anak-anak itu berkurang terus minta tatap muka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bukan Sekadar Angka: Mengapa Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak Ke Sekolah Adalah Investasi?
-
7 Tempat Wisata di Sragen yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Teguh Prakosa Benarkan FX Rudi Mundur dari Plt Ketua DPD PDIP Jateng
-
Drama Politik Jateng: Beredar Surat Pengunduran Diri FX Hadi Rudyatmo dari Plt Ketua DPD PDIP!
-
Perkuat Komitmen Kesejahteraan Mitra Driver, GoTo Luncurkan Platform Bursa Kerja Mitra Gojek