SuaraSurakarta.id - Ikatan Dokter Anak Solo (IDAI) Kota Solo menilai kasus Covid-19 yang menyerang anak-anak di Kota Solo cukup tinggi.
Dari data IDAI Solo, total yang terkonfirmasi di RSUD Dr Moewardi Solo ada 227 anak, yang suspek 619 anak. Kemudian yang meninggal terkonfirmasi 14 anak, sedangkan yang meninggal suspek ada 47 anak.
Itu merupakan data komulatif dari awal yang dirawat di RSUD Dr Moewardi. Trendnya itu kecenderungannya meningkat.
"Kami merasa prihatin atas lonjakan kasus Covid-19 baik pada dewasa khususnya pada anak-anak. Kalau di Jateng itu ada 7.000 anak, yang mana sekitar seperlimanya balita," terang Ketua IDAI Solo, Hari Wahyu saat ditemui, Jumat (25/6/2021).
Baca Juga: Virus Corona Menggila, Ini Daftar Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kota Solo
Menurutnya, saat ini rata-rata perharinya itu sekitar 10-15 anak yang ada di bangsal perawatan. Hingga sekarang anak-anak yang masih dirawat di RSUD Dr Moewardi karena Covid-19 ada 16 anak.
"Ini usia 0-18 tahun, yang paling banyak itu usia di atas 5 tahun. Trennya itu meningkat jika dibandingkan sebelum lebaran kemarin, naiknya 4 kali lipatnya," kata dokter spesialis anak tumbuh kembang ini.
Sebagian besar memang anak-anak yang positif Covid-19 dirawat di RSUD Dr Moewardi. Memang sebagian kecil ada yang dirawat di RS Kasih Ibu Solo, paling hanya dua hingga tiga pasien yang masuk.
"Karena yang punya bangsal rawat isolasi bagian anak di Solo itu di RSUD Dr Moewardi dan RS Kasih Ibu," ungkapnya.
Hari menjelaskan, faktor anak-anak tertular itu dari klaster keluarga dan klaster kantor. Tapi dengan kondisi yang seperti ini, sekarang untuk sumber penularan agak sulit.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Semarang Menghawatirkan, Kadinkes : Ambulans Sudah Overload!
"Kita sama-sama tidak tahu tertular dari mana," imbuh dia.
Sejak awal IDAI menggarisbawahi di Indonesia sendiri untuk yang penderita anak-anak itu secara prosentase memang lebih tinggi dibandingkan negara lain.
Sebenarnya itu bisa dipelajari, setiap kali 14 hari pasca long weekend pasti kasusnya naik. Jangankan itu lebaran, itu weekend Sabtu dan Minggu saja juga naik.
"Bisa dipelajari sebenarnya, setelah 14 hari long weekend pasti naik. Yang kadang kita sedih itu masih banyak warga yang menyadari bepergian saat long weekend," paparnya.
Untuk perawatan saat isolasi itu, bangsal anak-anak terpisah dengan orang dewasa tapi kalau HCU sampai ICU masih campur.
Tapi yang susah dan repot itu harus sama orang tuanya dan itu menjadi permasalahan klasik.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
Terkini
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....
-
Puspo Wardoyo: Idul Adha Tak Sekadar Berkurban, Tapi Juga Panggung Spiritual
-
Tolak Pinangan Ketua Umum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja
-
Forum Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Ini Respon Jokowi
-
Pilih Salat Ied di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Wapres Gibran Kurban Sapi Berat 1 Ton