SuaraSurakarta.id - Kabupaten Klaten diambang zona merah kasus Covid-19. Sebab, wilayah tersebut peningkatan pasien virus Corona melonjak tajam.
Dilansir dari Solopos.com, sebanyak 557 warga Klaten terkonfirmasi positif Covid-19 dalam sepekan terakhir. Jumlah itu melonjak tajam dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya 363 orang.
Dengan penambahan jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak itu, Klaten saat ini masih berada di zona oranye atau risiko sedang penularan Covid-19. Namun, zona oranye itu pekat atau mendekati zona merah.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan penyebab munculnya kasus baru masih didominasi kontak erat dan transmisi lokal.
"Sekali lagi, ini menunjukkan kedisiplinan [terhadap protokol kesehatan] masih rendah. Banyak muncul klaster keluarga," kata Ronny saat ditemui wartawan di Setda Klaten, Senin (14/6/2021).
Ronny mengatakan tingginya jumlah warga Klaten yang terkonfirmasi positif sepekan terakhir membuat skor zona risiko Covid-19 Klaten menghawatirkan alias mendekati zona merah.
Skor zona oranye Klaten pekan ini berada pada angka 1,86. Sesuai ketentuan zonasi, skor zona merah berada di bawah 1,81. Potensi Klaten kembali ke zona merah itu tergantung angka kasus Covid-19 sepanjang pekan ini. "Mudah-mudahan pekan ini kesembuhannya lebih banyak dan peningkatan kasus bisa ditekan," jelasnya.
Menjadi Klaster Keluarga
Mengenai jumlah warga Klaten terkonfirmasi positif Covid-19 dari wilayah Kudus, Ronny menjelaskan hingga Senin ada lima kasus penularan dari wilayah tersebut yang kemudian menjadi klaster keluarga.
Baca Juga: Larang Pedagang Bermobil dari Luar Kota Jualan di Solo, Gibran: Mereka dari Zona Merah
Penularan itu terjadi dari orang-orang yang sebelumnya melakukan perjalanan ke wilayah Kudus kemudian terpapar Covid-19. Kasus pertama di Tijayan, Kecamatan Manisrenggo, dan kini mulai terkendali.
Kasus berikutnya di Desa Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, yang menular ke enam orang yang masih satu keluarga. Selain itu ada kasus penularan dari Kudus di Kecamatan Ceper dan Jatinom.
"Kemudian ada juga di Kalikotes, Klaten, dan menjadi klaster keluarga dengan jumlah total warga terkonfirmasi positif Covid-19 enam orang. Seluruh kasus dari Kudus itu menjadi klaster keluarga," jelasnya.
Ronny mengatakan Pemkab terus mewaspadai potensi penularan Covid-19 dari orang-orang yang datang dari luar kota terutama dari Kudus.
Uji Sampel Pasien Tertular Di Kudus
"Tentu saja ketika ada kasus positif dari Kudus tetap disiplin menjalankan isolasi mandiri. Kalau ngeyel, kami ambil supaya menjalani karantina ke tempat isolasi terpusat," urainya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Persis Solo Tumbang Lawan Persebaya, Peter De Roo Ngeluh Soal Ini
-
Soal Penerus PB XIII, Ini Komentar Keluarga Keraton Solo
-
Dibuka untuk Umum, Ini Momen Ratusan Siswa Melayat PB XIII di Keraton Solo
-
Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Pengoplos Gas di Sukoharjo, Kerugian Negara Capai Rp 5,4 Miliar
-
KGPAA Mangkunegara X Sebut PB XIII Sosok Pemimpin yang Tangguh dan Bijaksana