Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Minggu, 16 Mei 2021 | 11:29 WIB
Ilustrasi Lava pijar berguguran dari puncak Gunung Merapi terlihat di Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (25/4/2021). [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah]

SuaraSurakarta.id - Gunung Merapi masih menunjukan aktivitasnya. Pada hari ini Minggu (16/5/2021) guguran lava pijar masih keluar dari gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta tersebut. 

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di mengeluarkan guguran lava pijar. 

Guguran lava pijar Gunung Merapi itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 1.000 meter ke arah barat daya pada Minggu mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.

Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 28 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-9 mm selama 13-110 detik, tiga kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-4 mm selama 9-22 detik, serta tiga kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-6 mm selama tujuh detik.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi: Selama 12 Jam Terjadi 39 Kali Gempa Guguran

Pada Minggu pagi, asap kawah tidak teramati keluar dari Gunung Merapi.

Pada periode pengamatan Sabtu (15/5) pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga km dari puncak gunung.

Baca Juga: Terkenal Sering Kekeringan, Masjid-masjid 3 Desa Lereng Merapi Dipasok AIr

Load More