Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 20 April 2021 | 18:59 WIB
Ilustrasi 35 warga boyolali terkonfirmasi positif Covid-19 usai melakukan piknik ke Yogyakarta. (Suara.com/Eko Faizin)

SuaraSurakarta.id - Masyarakat ruapanya mulai abai menerapkan protokol kesehatan. Di Boyolali sebanyak 35 orang dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan piknik dari Yogyakarta. 

Warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu berasal dari Dukuh Gondang, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Boyolali. Mereka melakukan piknik ke Yogyakarta pada awal April lalu.

Dilansir dari Solopos.com, total ada 48 orang dalam rombongan piknik tersebut. Artinya, haya 13 orang yang tidak terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, kepada wartawan, Selasa (20/4/2021), mengaku telah menerima laporan tambahan kasus Covid-19 dari klaster piknik itu.

Baca Juga: Sudah Pernah Divaksin, 7 Anggota Polres Siak Positif Covid-19

"Kami terima laporan adanya tambahan kasus di Ampel yang berasal dari klaster piknik warga di Gondang," katanya.

Ada 48 warga yang berangkat piknik ke Yogyakarta menggunakan bus pada 4 April lalu. Kemudian pada 6 April ada salah satu dari anggota rombongan tersebut yang melakukan uji swab mandiri sepulang dari piknik.

Hasilnya, satu anggota rombongan piknik asal Gondang, Boyolali, itu ternyata positif Covid-19. Selanjutnya semua rombongan menjalani tes swab dan hasilnya 35 orang positif.

Untuk sementara ini penanganan kasus tersebut dilakukan dengan isolasi mandiri. Sebab semuanya tidak menunjukkan gejala.

"Penanganan karena semuanya tidak bergejala mereka masih isolasi mandiri sambil diobservasi. Kalau ada yang muncul gejala akan dirujuk ke rumah sakit," katanya.

Baca Juga: Setelah Klaster Hajatan, Muncul Klaster Takziah di Gunungkidul

Penularan Di Dalam Bus

Belum diketahui pasti sumber penularan kasus Covid-19 pada klaster piknik tersebut. Namun ada kemungkinan penularan terjadi saat di dalam bus mengingat dalam satu bus ada 48 orang sehingga kemungkinan sirkulasi udaranya akan bercampur.

Jika ada satu yang terpapar Covid-19, dengan sirkulasi udara yang tidak terbuka akan mudah menular. Dari kejadian itu Ratri terus berpesan kepada masyarakat untuk selalu waspada dan jangan bosan menerapkan protokol kesehatan.

Sementara itu Camat Ampel, Boyolali, Dwi Sundarto, membenarkan klaster piknik di Dukuh Gondang, Desa Candi, muncul setelah satu orang anggota rombongan melakukan swab pada 6 April. Hasil pemeriksaan tersebut keluar pada 8 April dengan hasil positif Covid-19.

"Selanjutnya diadakan tracing oleh petugas Puskesmas Ampel. Rombongan piknik seluruhnya ikut swab," katanya.

Swab dilakukan pada 12-13 April. Pada 18 April hasil pemeriksaan tersebut keluar dan hasilnya 35 orang dinyatakan positif Covid-19.

Load More