SuaraSurakarta.id - Jagad media sosial (medsos) Twitter digegerkan dengan amukan mantan Menteri Kelautan dan Perkinanan (KKP) Susi Pudjiastuti.
Susi naik pitam usai diisukan di sebuah grup WhatsApp bernama "TNI & Polri NKRI" jadi calon wakil presiden berpasangan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Singkatan keduanya adalah ASU yang dicapture langsung oleh Susi. Fitnah capres-cawapres hingga singkatan ASU itu membuat perempuan kelahiran Pangandaran, Jawa Barat itu mengamuk.
Sebelum kasus amukan Susi Pudjiastuti, masyarakat Indonesia sejatinya pernah digemparkan dengna munculnya Partai ASU atau Anggaran Semua Untukmu tahun 2009 silam.
Baca Juga: Soal Cawapres ASU, Susi Pudjiastuti Japri Penyebar Isu: Saya Sudah Viralkan
Namun, partai politik itu bukanlah sungguhan di Tanah Air. Melainkan terdapat dalam film Calo Presiden (Capres).
Film garapan sutradara Toto Hoedi dibintangi antara lain oleh Dwi Sasono, Happy Salma, Catherine Wilson, Sujiwo Tejo, Butet Kertaradjasa, Ucup Kelik, Denny Chandra, Effendi Ghazali, Febby Febiola, dan Remy Silado.
Dalam film itu, diceritakan seorang pembantu atau office boy bernama Hartono (Dwi Sasono) dicalonkan sebagai presiden oleh Partai ASU.
Namun, pencalonan itu ternyata hanya akal-akalan pengurus elit Partai ASU guna menyelamatkan semua dana yang telah mereka terima dari sejumlah pejabat dan pengusaha.
Hartono yang awalnya hanya sebagai boneka, lambat laun malah terketuk hatinya setelah melihat kejahatan dan keberingasan kader-kader Partai ASU.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Ngamuk Diisukan Jadi Cawapres, Anies Capres, Disingkat ASU
Seiring berjalananya waktu, dalam skenario film itu Hartono akhirnya menang dan menjadi presiden meski tetap mendapat ancaman pada saat ingin dilantik.
Kembali ke amukan Susi Pudjiastuti, perempuan berusia 56 tahun tersebut mengaku sudah mengirimkan pesan ke penyebar isu tersebut.
"Saya sudah japri kasih tahu dia, saya sudah viralkan pesannya," kata Susi.
Berita Terkait
-
Viral Video Cabup Indramayu Marahi 'Wong Cilik', Susi Pudjiastuti Ikut Sedih
-
Kolom Komentar Debat Pilkada Jakarta Berisi Promo Judi Online, Susi Pudjiastuti: Menangis
-
Beda Jauh Mentalitas Raffi Ahmad dan Susi Pudjiastuti, Tak Kuliah Tapi Diisukan Masuk Kabinet Prabowo
-
Respon Susi Pudjiastuti Usai Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir, Indonesia Bisa Rugi Triliunan
-
Pilot Susi Air Berhasil Dibebaskan dari Tangan OPM, Jokowi Apresiasi Kinerja TNI-Polri
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Pagi Ini Jelang Rilis Neraca Perdagangan
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
Terkini
-
Kesetiaan Cinta Ahmad Luthfi dan Pesan Amanah dari Mendiang Sang Istri
-
Tas Mewah Kaesang Pangarep Dipertanyakan, LP3HI dan MAKI Gugat Bea Cukai Solo
-
Rokok Polos Ancam Ribuan Pekerja! Petani, Buruh dan Akademisi Bersuara
-
SK Dinilai Langgar Undang-undang, Sayap PPP Laporkan Menteri Hukum ke Prabowo Subianto
-
Kebijakan Kemasan Polos: Ancaman Besar bagi Ekonomi Petani Tembakau Jateng