SuaraSurakarta.id - Open marriage belakangan ramai dibahas. Hal itu karena terbongkarnya kasus video syur Gisella Anastasia. Warganet pun menduga ibu dari Gempi itu melakukan open marriage dengan Gading Marten.
Apa sih Open Marriage itu? Apakah banyak dilakukan oleh para pasutri di Indonesia?
Merangkum laman Brides, berikut pernak-pernik tentang open marriage berdasarkan penjelasan dari seorang terapis seks dan pasangan bernama Gwen Lotery, MA MFT.
1. Open marriage beda dengan selingkuh
Baca Juga: Nikahi Indah Permatasari Tanpa Izin Orangtua, Arie Kriting Dicaci Maki
Pertama-tama mari berkenalan dengan istilah open marriage. Di laman Brides, dituliskan bahwa open marriage pada dasarnya adalah hubungan emosional dan atau fisik dengan pasangan di luar pernikahan.
Namun, Gwen Lotery menegaskan bahwa dalam praktik open marriage ada faktor persetujuan dari kedua belah pihak yang harus diperhatikan. Jadi, open marriage itu berbeda dengan selingkuh karena keduanya saling setuju.
Kendati begitu, Gwen menyebutkan open marriage bisa berujung ke perselingkuhan jika salah satu melanggar persetujuan yang sudah dibuat. Jadi dalam melakukan open marriage perlu kejujuran.
2. Apa praktik open marriage dibutuhkan dalam sebuah pernikahan?
Ketika ada pasangan yang berkonsultasi dan menanyakan ini, Gwen tidak langsung menjawab. Ia meminta pasangan itu saling menanyakan hal penting yang mungkin menjadi alasan munculnya ide open marriage di antara mereka.
Baca Juga: Emosi Lihat Cara Arie Kriting Minta Restu, Ibu Indah Permatasari: Gak Sopan
"Apakah ide itu muncul murni karena seksual, atau lebih dari hubungan lain? Apakah Anda bermain (di luar pernikahan) bersama, atau Anda bermain secara terpisah?" ujar Gwen memberikan contoh pertanyaan yang bisa diajukan ke pasangan masing-masing sebelum melakukan open marriage.
Jawaban dari pertanyaan itu nantinya bisa dijadikan pedoman apakah open marriage perlu dilakukan atau tidak oleh pasangan suami istri. Jadi setiap pasangan mungkin berbeda dalam hal butuh atau tidak butuh open marriage.
Kendati begitu, Gwen menyarankan agar pasangan memilih cara lain untuk menghangatkan kembali hubungan mereka. Karena berdasarkan pengalaman, open marriage tidak berhasil menjadi solusi dalam sebuah pernikahan.
"Jika hubungan Anda sedang dalam kondisi membatu (monoton) dan Anda memutuskan untuk menjadi non-monogami (open marriage) untuk menyelamatkannya, 99% dari yang pernah melakukannya, itu tidak akan berhasil," jelas Gwen.
3. Tips yang bisa dilakukan agar open marriage berhasil dilakukan
Meski tidak terlalu menyarankan, Gwen tetap membagikan tips menjalankan open marriage. Tips versi Gwen adalah membuat kesepakatan, terbuka soal hubungan open marriage kepada pasangan, dan tetap prioritaskan pasangan resmi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Jay Idzes Sulit Direkrut, Udinese Beralih ke Calon Rekan Kevin Diks
-
Jurnalis Asing Review Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Isi Lauknya Jadi Sorotan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi, Cek Deretannya
-
Siapa Takeyuki Oya? Bawa Liga Jepang Melesat Kini Jadi GM Urus Liga Indonesia
-
QJMotor Cito 150 Diperkenalkan di Jakarta Fair, Motor Sport Mini dengan Transmisi Matic
Terkini
-
Respati Ardi Mendadak Bertemu Fraksi PDIP, Ada Apa?
-
Bawa Basket Meroket, Perbasi Dukung Arfinsa Gunawan Maju Calon Ketua KONI Surakarta
-
Zakir Naik Dakwah di Solo: Ribuan Peserta Hadir dan Terbuka untuk Semua Agama
-
Kronologi Penemuan Mayat Wanita di Wonogiri, Warga Curiga Gara-gara Ini
-
Wonogiri Gempar! Wanita Ditemukan Tewas Tangan Terikat dan Wajah Tertutup Bantal