SuaraSurakarta.id - Hari-hari terakhir, publik menyaksikan Menteri Sosial Tri Rismaharini aktif mengunjungi masyarakat di sejumlah tempat di Jakarta, selain di Jawa Timur. Kegiatan mantan wali kota Surabaya yang baru beberapa hari dilantik menjadi menteri langsung menarik perhatian sejumlah kalangan.
Dalam pandangan peneliti kebijakan publik dari lembaga Political and Public Policy Jerry Massie, kegiatan Risma merupakan bagian dari manuver politik, tetapi momentumnya belum tepat.
"Ini gaya blusukan mengarah ke DKI 1," kata Jerry kepada Suara.com, Selasa (5/1/2021).
"Seharusnya grand strategy apa yang harus dibuat. Ataupun pendataan. Saya nilai ini akan terus berlanjut sampai pilpres 2024," Jerry menambahkan.
"Ini bagian political imaging atau pencitraan politik. Gaya wali kota Surabaya mau coba dia terapkan di ibu kota. Barangkali waktu dan tempat berbeda," kata Jerry.
Jerry menilai gaya yang ditunjukkan Risma sekarang sama seperti gaya Presiden Joko Widodo dulu, semenjak masih menjadi wali kota Solo.
"Memang blusukan gaya Jokowi juga waktu di Solo. Paling publik akan pertanyakan ini murni politis atau murni humanis," katanya.
Menurut Jerry, di tengah pandemi Covid-19, tak perlu banyak blusukan dulu.
"Sekarang mensos dibutuhkan konsep dan peduli. Tak perlu hadir pun tapi bisa mengatur dan menyiapkan logistik dengan baik itu sudah bagus," kata Jerry.
Baca Juga: Blusukan Lagi di Jakarta, Mensos Risma Kena Sindir Warganet
Jerry menduga kegiatan blusukan yang dilakukan Risma di Jakarta merupakan bagian dari strategi politik untuk "menjegal Anies di DKI dan untuk running 2024 mendatang."
Jerry menilai nama Risma mulai dikait-kaitkan untuk bursa pemilu tahun 2024.
"Tapi untuk PDIP sendiri barangkali mereka menyimpan amunisi seperti saudara Puan yakni Prananda Prabowo. Tapi tak tertutup kemungkinan Risma menjadi kartu AS."
Jerry mengatakan posisi menteri sosial merupakan tempat yang strategis untuk melangkah lebih jauh. "Tinggal racikan dan ramuan politiknya seperti apa?"
Tapi Jerry menyarankan agar lebih baik Risma fokus dulu menjalankan tugas Kementerian Sosial. "Tunjukkan saja ethos dan performa kerja yang sesuai harapan publik."
Berita Terkait
-
Mensos Usulkan Kenaikan Dana Jaminan Hidup Korban Bencana, Rp 10 Ribu per Hari Dinilai Tak Relevan
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar
-
Gus Ipul Dukung Langkah Tegas Gubernur Aceh Larang Jual Mahal Sembako Pasca-Bencana
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
10 Lokasi di Kota Solo Ini Bakal Ramai Dikunjungi Saat Tahun Baru, Awas Macet Total!
-
Aria Bima Resmi Pimpin DPC PDIP Kota Solo, Tak Ada Nama FX Rudy dan Teguh Prakosa dalam Kepengurusan
-
Penggugat Citizen Lawsuit Ijazah Jokowi Serahkan 33 Alat Bukti, Sebagian Tidak Valid
-
Nissan Serena vs Toyota Voxy, 8 Fakta Penentu MPV Keluarga yang Lebih Layak Dipilih
-
7 Layanan Sewa Motor di Solo yang Pas Buat Liburan Akhir Tahun 2025